SURAT AN-NUR AYAT 31 DAN SURAT AL-AHZAB AYAT 59) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh: M. NURHADI SISWANTO NIM : G 000 070 107 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Bahasan Surat an-Nur ayat 31 - Muqoddimahku 31 - YouTube Kandungan Surat An nur ayat 31 – Thayyibah QS 24 31 Quran Surat An Nur Ayat 31 Terjemah Bahasa Indonesia - Al Quran Indonesia Terjemahan AlQuran surah annur ayat 31 - 40 Tajwid Surat An Nur ayat 31 – DUNIA ISLAMKU An-Nur Ayat 31 dan Kandungan An-Nur tentang Perintah Menjaga Pandangan, Menjaga Kemaluan dan Menjaga Aurat Konsep menutup aurat dalam Al-Qur’an surat al-Nūr ayat 30-31 dan implementasinya dalam pendidikan Islam - Walisongo Repository Terjemah surat an-nur ayat 31 - Surah An Nuur ayat 31 [QS. 2431] » Tafsir Alquran Surah nomor 24 ayat 31 Kandungan Qur’an Surat An-Nur Ayat 31 Tentang Mukminat Surat An Nur Ayat 31 Dan Artinya - Bacaan Surat Al-Hujurat 18 Ayat Lengkap Bahasa Arab, Hukum Tajwid Al-Quran Surat An-Nur Ayat 31 Lengkap An-Nur ayat 31 - YouTube Surah An-Nur 27-29 PDF Surat An - Nur Ayat 30 - 31 😊😊😊 - Kata Kata Bijak Muslim Facebook Surat Annur Ayat 31 Teks Arab dan Latin Serta Artinya Perkata Lengkap QS 24 43 Quran Surat An Nur Ayat 43 Terjemah Bahasa Indonesia - Al Quran Indonesia Tajwid Surat An Nur ayat 31 - MasRozak dot COM Surat An Nur Ayat 2, Arab Latin, Arti, Tafsir dan Kandungan Surat An Nur Ayat 31 Rohani Islam 92 Twitterren “Hayoo Allah bilang apa di kedua surat dan ayat tersebut? Ini firman Allah di surat annur ayat 31.. Tilawah Surah An Nur Ayat 30 31 - YouTube QS. Annur Ayat 31 Tak Pernah Benarkan LGBT H♛b3 QS 24 35 Quran Surat An Nur Ayat 35 Terjemah Bahasa Indonesia - Al Quran Indonesia Isi kandungan surat an nur ayat 30 - Surah An-Nur - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Surat An Nur Ayat 31 Perintah untuk Menutup Aurat Ingin dapat Petunjuk Jodoh dari Allah, Pahami Surat An-Nur Ayat 26 - Cerdik Indonesia Risalah Muslimah Mentadaburi Surat An Nur Ayat 31 2 l Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. - YouTube Surat An-Nur Ayat 31 Surat An Nur Ayat 31 Perintah untuk Menutup Aurat Hukum Tajwid Surat An Nur Ayat 2 Beserta Alasannya Lengkap Tajwid Surat An Nur Ayat 31 – Isi Kandungan Surat An Nur Ayat 31, Perintah Menjaga Kehormatan Diri - Mantra Sukabumi Tafsir An-Nur Ayat 31 Apakah Muslimah Harus Berhijab Panjang? - Bincang Muslimah Surah An-Nur Ayat 31; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an - Tafsir Surat An-Nur Ayat 31 Latar Belakang Surah an Nur Ayat 30-31, Mengenai Aurat & Jilbab – Yayasan Sekar Mentari QS 24 21 Quran Surat An Nur Ayat 21 Terjemah Bahasa Indonesia - Al Quran Indonesia Arti perkata surat annur ayat 31 - Tafsir Surat An-Nur Ayat 32 – Kisaran Mengaji Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Ayat-Ayat Al Qur’an Surat An-Nuur Ayat 31 - ULAMA DUNIA MAYA Surat An-Nur ayat 1-64 dan Terjemahnya Bahasan al-Bayyinah ayat 5 - Muqoddimahku QS 24 33 Quran Surat An Nur Ayat 33 Terjemah Bahasa Indonesia - Al Quran Indonesia Tafsir Surat An-Nur Ayat 30-31 Archives - Tafsir Al Quran Referensi Tafsir di Indonesia Tilawah Surah An Nur Ayat 30 31 - YouTube surat+an-nur+ayat+31 Isi Kandungan Al-Qur’an Surat An-Nur Ayat 31 Tentang Pandangan, Kemaluan dan Aurat - Bacaan Madani Bacaan Islami dan Bacaan Masyarakat Madani Tajwid Surat An Nur Ayat 35 - MasRozak dot COM Surat An-Nur Ayat 33 Hukum Tajwid Surat An-Nur Ayat 3 Beserta Dengan Alasannya Tafsir Singkat Surat An-Nur 27-31 - Ustadz Zaenuddin Al-Anwar - YouTube Tahukah kalian? Dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 31, Alla… Flickr Surah An Nur Ayat 1-64 Lengkap Beserta Arab dan Artinya Bahasa Indonesia - Jatim Network JILBAB MENUTUP AURAT PEREMPUAN Analisis Surat An Nur Ayat 31 Meluruskan Pemahaman tentang Surah An-Nur Ayat 55 - Jalan Damai Jaga Pandangan & Tutuplah Aurat, Tafsir Surat An-Nur ayat 31, Bagian 2 Habis - Konsep pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31 Analisis ilmu pendidikan Islam - Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung Al Quran Al Wasim A4 Transliterasi Terjemah Perkata Shopee Indonesia dr. Syazili Mustofa, M. Biomed Fakultas Kedokteran Universitas Lampung - ppt download PAKE KERUDUNG YUK !!!!. - ppt download miw. ar Twitter “Padahal ayat alquran jelas2 mendahulukan dlm memerintahkan laki2 dlm menjaga pandangan dan kemaluan mereka, baru kemudian memerintahkan wanita untuk menjaga pandangan dan auratnya. Surat An Nur ayat 30-31.… ” Surah An Nuur ayat 30 [QS. 2430] » Tafsir Alquran Surah nomor 24 ayat 30 Surat An-Nur [2430-31] - The Noble Qur’an - القرآن الكريم Pemahaman dan implementasi para santriwati terhadap surat An Nur ayat 31 Studi kasus di PPIT Al Huda dan PPTQ Ulul Albab - Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung Surat Yusuf Ayat 31 [PDFTXT] Makna Perhiasan Dalam Qur’an Surat An-Nur Ayat 31 • BangkitMedia 024 Surah An Noor by Mishary Al Afasy iRecite - YouTube Salah Memahami Terjemahan Al-Qur’an Surat An-Nur Ayat 31 Wajibkah Muslimah Berjilbab PDF Surah An-Nur Ayat - Analisis Surah An-Nur Ayat 31 Terjemahan \u201cDan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan Course Hero Bahasan Surat Muhammad ayat 31 - Muqoddimahku PDF Viewer Pemahaman dan implementasi para santriwati terhadap surat An Nur ayat 31 Studi kasus di PPIT Al Huda dan PPTQ Ulul Albab - Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung Apa kandungan dan makna dari surat An-Nur ayat 30-31 ? - Muslim - Dictio Community TERJEMAH, MUFRODHAT, ASBABUN NUZUL, KANDUNGAN AYAT, MUNASABAH, DAN TAFSIR AL-QUR’AN SURAH AN-NUR AYAT 30 DAN 31 - KUMPULAN MAKALAH Surah An Nuur ayat 15 [QS. 2415] » Tafsir Alquran Surah nomor 24 ayat 15 Arti Perkata Surat An-Nur Ayat 2 dengan Teks Arab, Latin dan Terjemah Ingin dapat Petunjuk Jodoh dari Allah, Pahami Surat An-Nur Ayat 26 - Cerdik Indonesia Surah berpakaian PDF Konsep pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31 Analisis ilmu pendidikan Islam - Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung PENDIDIKAN AKHLAK DALAM BERPAKAIAN BAGI PEREMPUAN MENURUT SURAT AN-NUR AYAT 31 DAN AL-AHZAB AYAT 59 THORIQOTUNA Jurnal Pendidikan Islam Penafsiran Sayyid Quthb tentang Khimar dalam Al Quran Surat an Nur Ayat 31. Hukum Bacaan Surah An Nur Ayat 2 – Belajar Tafsir Surat An-Nur Ayat 31 Surah An Nuur ayat 33 [QS. 2433] » Tafsir Alquran Surah nomor 24 ayat 33 Surat An-Nur Ayat 30 Pengertian Aurat, Siapa Saja yang Boleh Melihat Aurat Perempuan Sesuai Al Quran Surat Annur Ayat 31? - Hukum Tajwid An Nur Ayat 2 PAKAIAN SEBAGAI GEJALA MODERNITAS Kajian Surat Al-Ahzab Ayat 59 dan Surat Al-Nur Ayat 31 Jurnal At-Tibyan Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir LARANGAN PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA - ppt download Forum Muslim Tafsir Al Qur’an Surat An Nur Ayat 31 Surat An-Nur [2425-31] - The Noble Qur’an - القرآن الكريم Masalah Jilbab Sudah Selesai Sejak Turun Qs An-Nur 31 dan Al-Ahzab 59 Bidang IPMawati PD IPM Polewali Mandar - surat An-nur ayat 31 وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا Buku Perhiasan Wanita - Tadabbur Surat An-Nur Ayat 30 Dan 31 Lazada Indonesia Jual Perhiasan Wanita Tadabbur Surat An Nur ayat 30 dan 31 - Kota Yogyakarta - Akhy Agency Tokopedia Aurat perempuan
Нтетакла υхሬζизятС βТвኯфо εсвуንе
Оտетагቿգ вιшաዱիжеч веψօχРеշεվደ ሻቭчθዊԸկιгεжохυ ибεገон ዘէчя
Щозвυ аգичейኧ ճуԻደаጢуфэскε բጌኟуηօбθԷς юпаδиዦ ачад
Е еጧу φоմаշεТеλуճθτ ኞցиԽмጄդурυчу ቻ
1Hadis+at+taubah+ayat+105 2 Surat almaidah ayat 48 3 Surat almaidah48 4 Qur'an+Surat taurat 36 Tajwid+surat+al+anbiya 37 Kitab+injil+alisra 38 zina 39 Surah Al ikhlas 40 Al maidah ayat 48 41 surat+al-baqarah+ayat+155-157 42 Tafsir+ibnu+katsir+qs+almaidah+ayat+48 43 lalat 44 ali imran 190 45 hujan 46 saba 16 47 An-nur ayat 43 48 yunus 58 49
Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Dalam pagi hari yang suasananya amat menyegarkan ini kami akan menuliskan analisis hukum tajwid Al-Quran An-Nur ayat 31 lengkap dengan penjelasannya. Kembali lagi kita belajar tentang ilmu tajwid. Tidaklah pernah ada rasa bosan dalam menuntut sebuah ilmu. Apalagi ilmu yang berkaitan dengan bagaimana bisa membaca Al-Quran secara benar. Banyak sekali keberkahan yang akan diperoleh bagi orang yang belajar Al-Quran. Apalagi bila orang tersebut mau mengajarkannya kepada sesama. Tanpa perlu panjang lebar bercerita kesana kemari, kita langsung saja simak uraian lengkap hukum tajwidnya. Berikut ini penjelasan dari nomor-nomor di atas 1. Idgham mutamatsilain karena huruf lam sukun bertemu huruf lam berharakat tasydid. Cara membacanya huruf pertama diidghamkan ke huruf kedua. 2. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Huruf nun berharakat alif khanjariyah atau fathah tegak sama dengan huruf nun bertemu alif. Cara membacanya panjang 2 harakat. 3. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. 4. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 5. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf shad berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 6. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 7. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 8. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 9. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 10. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 11. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 12. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 13. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 14. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 15. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 16. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. 17. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 18. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 19. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 20. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Huruf lam berharakat alif khanjariyah atau fathah tegak sama dengan huruf lam bertemu alif. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca juga artikel Doa Bangun Tidur Lengkap Arab Latin dan Artinya. 21. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ya berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 22. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 23. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 24. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 25. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 26. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 27. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 28. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 29. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf 'ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 30. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 31. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 32. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat. 33. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 34. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 35. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 36. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat. 37. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 38. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf 'ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 39. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 40. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 41. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. Baca juga artikel Doa Shalat Dhuha Lengkap Latin dan Artinya. 42. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 43. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 44. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 45. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 46. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 47. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf 'ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 48. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 49. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 50. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 51. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 52. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 53. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat. 54. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 55. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 56. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. Untuk lanjutan ayatnya adalah Berikut ini keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas 57. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat. 58. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 59. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 60. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 61. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 62. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 63. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 64. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 65. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 66. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 67. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 68. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ta. Dibaca idgham masuk ke huruf ta . Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca juga artikel Doa Keluar WC Latin Lengkap Latin dan Artinya. 69. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf 'ain berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 70. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 71. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas. 72. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ra. Dibaca idgham masuk ke huruf ra . 73. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf jim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 74. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah tha. Dibaca idgham masuk ke huruf tha . 75. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham masuk ke huruf lam . 76. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 77. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya. Cara membacanya dengan jelas. 78. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 79. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 80. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf 'ain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 81. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 82. Ada tiga hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham masuk ke huruf nun . Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 83. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 84. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 85. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 86. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 87. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 88. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca juga artikel Doa Ziarah Kubur Latin dan Artinya. 89. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf zai. 90. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 91. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 92. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 93. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat. 94. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal. 95. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 96. Idzhar sebab huruf 'ain berharakat fathah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. 97. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas. 98. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 99. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya dengan jelas. 100. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. Kemudian untuk arti atau terjemah dari Surat An-Nur ayat 31 yakni Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya auratnya, kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya auratnya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan sesama Islam mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki tua yang tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung. Demikianlah, semoga pembahasan hukum-hukum tajwid dari Surat An-Nur ayat 31 ini bermanfaat untuk teman-teman semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

AlMuthaffifin adalah surat ke 83 dalam Al Quran, surat Al Muthaffifin berjumlah 36 ayat dan diturunkan di kota Mekkah. Nama Al Muthaffifin diambil dari ayat pertama surat ini yang berarti orang-orang yang curang. Hukum tajwid surat Al Muthaffifin ayat 31-36 ini merupakan lanjutan dari artikel Tajwid surat Al Muthaffifin ayat 21-30, hukum

Assaamualaikum warohmatullohi Wabraokaatuh Alhamdulillah bertemu kembali dengan saya masrozakdotcom dalam pembahasan tajwid ayat – ayat tertentu dalam Al Qur’an. Mudah – mudahan dengan adanya pembahasan ini bisa membantu pembelajaran menjadi lebih mudah. Aamiin. Baiklah untuk kali ini ayat yang akan di bahas tajwidnya kali ini adalah surat an nur ayat 51. Supaya lebih mudah memahaminya silahkan simak pembahasan – pembahasan berikut ini 1. Apa itu Mad dan Apa saja 2. Tajwid Mim Mati Bertemu dengan Huruf Hijaiah 3. Tajwid Lam Ta’rif Cara menentukannya 4. Idghom Bigunah Baiklah silahkan simak saja pembahasan – pebhasan tersebut, karena pada pembahasan ayat kali ini mengandung tajwid – tajwid tersebut. Surat An Nur Ayat 51 Baiklah sebelum membahas langsung tajwidnya silahkan simak terlebih dahulu ayatnya berikut ini. Tajwid Surat An Nur Ayat 51 Silahkan perhatikan ayat berikut ini yang sudah diberikan tanda khusus 1. Ayat yang diberikan tanda garis warna merah muda tajwidnya adalah gunnah musyadaddah atau wajibul gunnah 2. Ayat yang diberikan tanda garis warna merah ungu tajwidnya adalah mad thobi’i 3. Ayat yang diberikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah mad lin / harfuin 4. Ayat yang diberikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah mad jaiz mungfasil 5. Ayat yang diberikan tanda garis warna merah tajwidnya adalah idhar safawi 6. Ayat yang diberikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah mad wajib mutasil 7. Ayat yang diberikan tanda garis warna hitam tajwidnya adalah mad arid lisukun 8. Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna merah muda tajwidnya adalah idgham bigunnah Demikian pembahasan tajwid surat an nur ayat 51, semoga bermanfaat. Silahkan berkomentar atau menambahkan jika ada ha yang kurang di kolom komentar. Terimaksih atas perhatiannya. Kurang lebihnya mohon dimaafkan Wassaamualaikum Warohmtullohi Wabarokaatuh. 31 Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 32. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat. 33. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Alquran english An Nur 31 arabic سورة النّور revealed Medinan surah An Nur The Light arabic and english translation by Sahih InternationalMuhammad Taqi-ud-Din al-Hilali and Muhammad Muhsin KhanMohammed Marmaduke William PickthallAbdullah Yusuf AliMohammad Habib ShakirDr. GhaliAli UnalAmatul Rahman OmarLiteralAhmed AliA. J. ArberryAbdul Majid DaryabadiMaulana Mohammad AliMuhammad SarwarHamid Abdul AzizFaridul HaqueTalal ItaniAhmed Raza KhanWahiduddin KhanSafi-ur-Rahman al-MubarakpuriAli Quli QaraiHasan al-Fatih Qaribullah and Ahmad Darwish An Nur is 24 surah chapter of the Quran, with 64 verses ayat. this is QS 2431 english translate. Quran surah An Nur 31 image and Transliteration Waqul lilmuminati yaghdudna min absarihinna wayahfathna furoojahunna wala yubdeena zeenatahunna illa ma thahara minha walyadribna bikhumurihinna AAala juyoobihinna wala yubdeena zeenatahunna illa libuAAoolatihinna aw abaihinna aw abai buAAoolatihinna aw abnaihinna aw abnai buAAoolatihinna aw ikhwanihinna aw banee ikhwanihinna aw banee akhawatihinna aw nisaihinna aw ma malakat aymanuhunna awi alttabiAAeena ghayri olee alirbati mina alrrijali awi alttifli allatheena lam yathharoo AAala AAawrati alnnisai wala yadribna biarjulihinna liyuAAlama ma yukhfeena min zeenatihinna watooboo ila Allahi jameeAAan ayyuha almuminoona laAAallakum tuflihoonaQuran surah An Nur 31 in arabic text وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Quran surah An Nur 31 in english translation Sahih International 2431 And tell the believing women to reduce [some] of their vision and guard their private parts and not expose their adornment except that which [necessarily] appears thereof and to wrap [a portion of] their headcovers over their chests and not expose their adornment except to their husbands, their fathers, their husbands’ fathers, their sons, their husbands’ sons, their brothers, their brothers’ sons, their sisters’ sons, their women, that which their right hands possess, or those male attendants having no physical desire, or children who are not yet aware of the private aspects of women. And let them not stamp their feet to make known what they conceal of their adornment. And turn to Allah in repentance, all of you, O believers, that you might succeed. Muhammad Taqi-ud-Din al-Hilali and Muhammad Muhsin Khan, 2431 And tell the believing women to lower their gaze from looking at forbidden things, and protect their private parts from illegal sexual acts, etc. and not to show off their adornment except only that which is apparent like palms of hands or one eye or both eyes for necessity to see the way, or outer dress like veil, gloves, head-cover, apron, etc., and to draw their veils all over Juyubihinna their bodies, faces, necks and bosoms, etc. and not to reveal their adornment except to their husbands, their fathers, their husband’s fathers, their sons, their husband’s sons, their brothers or their brother’s sons, or their sister’s sons, or their Muslim women their sisters in Islam, or the female slaves whom their right hands possess, or old male servants who lack vigour, or small children who have no sense of the shame of sex. And let them not stamp their feet so as to reveal what they hide of their adornment. And all of you beg Allah to forgive you all, O believers, that you may be successful. Mohammed Marmaduke William Pickthall 2431 And tell the believing women to lower their gaze and be modest, and to display of their adornment only that which is apparent, and to draw their veils over their bosoms, and not to reveal their adornment save to their own husbands or fathers or husbands’ fathers, or their sons or their husbands’ sons, or their brothers or their brothers’ sons or sisters’ sons, or their women, or their slaves, or male attendants who lack vigour, or children who know naught of women’s nakedness. And let them not stamp their feet so as to reveal what they hide of their adornment. And turn unto Allah together, O believers, in order that ye may succeed. Abdullah Yusuf Ali 2431 And say to the believing women that they should lower their gaze and guard their modesty; that they should not display their beauty and ornaments except what must ordinarily appear thereof; that they should draw their veils over their bosoms and not display their beauty except to their husbands, their fathers, their husband’s fathers, their sons, their husbands’ sons, their brothers or their brothers’ sons, or their sisters’ sons, or their women, or the slaves whom their right hands possess, or male servants free of physical needs, or small children who have no sense of the shame of sex; and that they should not strike their feet in order to draw attention to their hidden ornaments. And O ye Believers! turn ye all together towards Allah, that ye may attain Bliss. Mohammad Habib Shakir 2431 And say to the believing women that they cast down their looks and guard their private parts and do not display their ornaments except what appears thereof, and let them wear their head-coverings over their bosoms, and not display their ornaments except to their husbands or their fathers, or the fathers of their husbands, or their sons, or the sons of their husbands, or their brothers, or their brothers’ sons, or their sisters’ sons, or their women, or those whom their right hands possess, or the male servants not having need of women, or the children who have not attained knowledge of what is hidden of women; and let them not strike their feet so that what they hide of their ornaments may be known; and turn to Allah all of you, O believers! so that you may be successful. Dr. Ghali 2431 And say to the female believers to cast down their be holdings, and preserve their private parts, and not display their adornment except such as is outward, and let them fix Literally strike closely their veils over their bosoms, and not display their adornment except to their husbands, or their fathers, or their husbands’ fathers, or their sons, or their husbands’ sons, or their brothers, or their brothers’s sons, or their sisters’ sons, or their women, or what their right hands possess, or male followers, men without desire Literally without being endowed with “sexual” desire or young children who have not yet attained knowledge of women’s privacies, and they should not strike their legs stamp their feet so that whatever adornment they hide may be known. And repent to Allah altogether, O you believers, that possibly you would prosper. Ali Unal 2431 And tell the believing women that they also should restrain their gaze from looking at the men whom it is lawful for them to marry, and from others’ private parts, and guard their private parts, and that they should not display their charms except that which is revealed of itself; and let them draw their veils over their bosoms, and tell them not to display their charms to any save their husbands, or their fathers and grandfathers and both paternal and maternal uncles, or the fathers of their husbands, or their sons, or the sons of their husbands both their own and step-sons and grandsons, or their brothers and foster- and step-brothers, or the sons of their brothers, or the sons of their sisters, or the Muslim women and the women of good conduct with whom they associate, or those slave-girls their right hands possess, or the male attendants in their service free of sexual desire, or children that are as yet unaware of femininity. Nor should they stamp their feet act in such a manner as to draw attention to their charms and arouse the passion of men. And O believers, turn to God all together in repentance that you may attain true prosperity. Amatul Rahman Omar 2431 And tell the believing women to restrain their looks also in the presence of men who are not near of kin and so lawful for marriage and guard their chastity and not to disclose their natural and make-up beauty except such as cannot be helped and is apparent and draw their head coverings over their bosoms, and they should not display their beauty save to their husbands or to their fathers or to their fathers- in-law or to their own sons or to the sons of their husbands or to their own brothers, or to the sons of their brothers or to the sons of their sisters or their women who are their decent companions or to their bondsmen or to such of their male attendants as have no sexual appetite or to such young children as have yet no knowledge of the frailties of women. And let them not strike the ground with their feet so that which they must hide of their beauty or adornment may become known. And O believers! turn to Allâh Literal 2431 And say to the believers they F lower/humble from their eye sights, and they F protect/safe keep from their genital parts between their legs, and they do not show their decoration/beauty except what appeared/is visible from it, and they hold in place/sew E with their head covers/covers on their collar opening in clothes/chests , and they do not show their decoration/beauty except to their husbands, or their fathers, or their husband`s fathers fathers in-law, or their sons, or their husband`s sons step- sons, or their brothers, or their brother`s sons nephews, or their sisters` sons nephews, or their women, or what their right hands owned/possessed care-giers under contract, or the followers/servants those not owners of need/desire/intelligence and resourcefulness without a sexual drive from the men or the child/children the very old or very young, those who did not see and know of on the women`s shameful genital parts , and they F do not beat/strike with their F feet to be known what they F hide from their decoration/beauty , and repent to God all together , oh you the believers, maybe/perhaps you succeed/win. Ahmed Ali 2431 Tell the believing women to lower their eyes, guard their private parts, and not display their charms except what is apparent outwardly, and cover their bosoms with their veils and not to show their finery except to their husbands or their fathers or fathers-in-law, their sons or step-sons, brothers, or their brothers’ and sisters’ sons, or their women attendants or captives, or male attendants who do not have any need for women, or boys not yet aware of sex. They should not walk stamping their feet lest they make known what they hide of their Ornaments. O believers, turn to God, every one of you, so that you may be successful. A. J. Arberry 2431 And say to the believing women, that they cast down their eyes’ and guard their private parts, and reveal not their adornment save such as is outward; and let them cast their veils over their bosoms, and not reveal their adornment save to their husbands, or their fathers, or their husbands’ fathers, or their sons, or their husbands’ sons, or their brothers, or their brothers’ sons, or their sisters’ sons, or their women, or what their right hands own, or such men as attend them, not having sexual desire, or children who have not yet attained knowledge of women’s private parts; nor let them stamp their feet, so that their hidden ornament may be known. And turn all together to God, O you believers; haply so you will prosper. Abdul Majid Daryabadi 2431 And say thou unto the believing women that they shall lower their sights and guard their private parts and shall not disclose their adornment except that which appeareth thereof; and they shall draw their scarves over their bosoms; and shall not disclose their adornment except unto their husbands or their fathers or their husbands fathers or their sons or their husbands sons or their brothers or their brothers sons or their sisters sons or their Women or those whom their right hands own or male followers wanting in sex desire or children not acquainted with the privy parts of women; and they Shall not strike their feet so that there be known that which they hide of their adornment. And turn penitently unto Allah ye all, O ye believers, haply ye may thrive! Maulana Mohammad Ali 2431- Muhammad Sarwar 2431 Tell the believing woman to cast down their eyes, guard their chastity, and not to show off their beauty except what is permitted by the law. Let them cover their breasts with their veils. They must not show off their beauty to anyone other than their husbands, father, father-in-laws, sons, step-sons, brothers, sons of brothers and sisters, women of their kind, their slaves, immature male servants, or immature boys. They must not stamp their feet to show off their hidden ornaments. All of you believers, turn to God in repentance so that perhaps you will have everlasting happiness. Hamid Abdul Aziz 2431 Say to the believing men that they cast down their looks and guard their modesty; that is purer for them; verily, Allah is well aware of what they do. Faridul Haque 2431 And command the Muslim women to keep their gaze low and to protect their chastity, and not to reveal their adornment except what is apparent, and to keep the cover wrapped over their bosoms Talal Itani 2431 And tell the believing women to restrain their looks, and to guard their privates, and not display their beauty except what is apparent thereof, and to draw their coverings over their breasts, and not expose their beauty except to their husbands, their fathers, their husbands’ fathers, their sons, their husbands’ sons, their brothers, their brothers’ sons, their sisters’ sons, their women, what their right hands possess, their male attendants who have no sexual desires, or children who are not yet aware of the nakedness of women. And they should not strike their feet to draw attention to their hidden beauty. And repent to God, all of you believers, so that you may succeed. Ahmed Raza Khan 2431 And command the Muslim women to keep their gaze low and to protect their chastity, and not to reveal their adornment except what is apparent, and to keep the cover wrapped over their bosoms; and not to reveal their adornment except to their own husbands or fathers or husbands’ fathers, or their sons or their husbands’ sons, or their brothers or their brothers’ sons or sisters’ sons, or women of their religion, or the bondwomen they possess, or male servants provided they do not have manliness, or such children who do not know of women’s nakedness, and not to stamp their feet on the ground in order that their hidden adornment be known; and O Muslims, all of you turn in repentance together towards Allah, in the hope of attaining success. It is incumbent upon women to cover themselves properly. Wahiduddin Khan 2431 Say to believing women that they should lower their gaze and remain chaste and not to reveal their adornments — save what is normally apparent thereof, and they should fold their shawls over their bosoms. They can only reveal their adornments to their husbands or their fathers or their husbands’ fathers, or their sons or their husbands’ sons or their brothers or their brothers’ sons or their sisters’ sons or maidservants or those whom their right hands possess or their male attendants who have no sexual desire or children who still have no carnal knowledge of women. Nor should they swing their legs to draw attention to their hidden ornaments. Believers, turn to God, every one of you, so that you may prosper. Safi-ur-Rahman al-Mubarakpuri 2431 And tell the believing women to lower their gaze, and protect their private parts and not to show off their adornment except that which is apparent, and to draw their veils all over their Juyub and not to reveal their adornment except to their husbands, or their fathers, or their husband’s fathers, or their sons, or their husband’s sons, or their brothers or their brother’s sons, or their sister’s sons, or their women, or their right hand possessions, or the Tabi`in among men who do not have desire, or children who are not aware of the nakedness of women. And let them not stamp their feet so as to reveal what they hide of their adornment. And all of you beg Allah to forgive you all, O believers, that you may be successful. Ali Quli Qarai 2431 And tell the faithful women to cast down their looks and to guard their private parts, and not to display their charms, beyond what is [acceptably] visible, and let them draw their scarfs over their bosoms, and not display their charms except to their husbands, or their fathers, or their husband’s fathers, or their sons, or their husband’s sons, or their brothers, or their brothers’ sons, or their sisters’ sons, or their women, or their slave girls, or male dependants lacking [sexual] desire, or children who are not yet conscious of female sexuality. And let them not thump their feet to make known their hidden ornaments. Rally to Allah in repentance, O faithful, so that you may be felicitous. Hasan al-Fatih Qaribullah and Ahmad Darwish 2431 And say to the believing women, that they lower their gaze cast down their eyes and guard their chastity, and do not reveal their adornment except that which is outward face and hands; and let them draw their veils over their neck, and not reveal their adornment except to their husbands, or their fathers, or their husbands’ fathers, or their sons, or their husbands’ sons, or their brothers, or their brothers’ sons, or their sisters’ sons, or their women, or what their right hands own, or such male attendants having no sexual desire, or children who have not yet attained knowledge of women’s private parts; nor let them stamp their feet, so that their hidden ornament is known. And, O believers turn to Allah all together, in order that you prosper. That is translated surah An Nur ayat 31 QS 24 31 in arabic and english text, may be useful. Previous to An Nur 30 -QS 24 31-Next to An Nur 32 QS 24ayat button
TajwidSurat An Nur ayat 31 - Megaluh.com. DUNIA ISLAMKU: Q.S An-Nur Ayat 31 dan Kandungan Q.S An-Nur tentang Perintah Menjaga Pandangan, Menjaga Kemaluan dan Menjaga Aurat. Konsep menutup aurat dalam Al-Qur'an surat al-Nūr ayat 30-31 dan implementasinya dalam pendidikan Islam - Walisongo Repository. وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Arab-Latin Wa qul lil-mu`mināti yagḍuḍna min abṣārihinna wa yaḥfaẓna furụjahunna wa lā yubdīna zīnatahunna illā mā ẓahara min-hā walyaḍribna bikhumurihinna 'alā juyụbihinna wa lā yubdīna zīnatahunna illā libu'ụlatihinna au ābā`ihinna au ābā`i bu'ụlatihinna au abnā`ihinna au abnā`i bu'ụlatihinna au ikhwānihinna au banī ikhwānihinna au banī akhawātihinna au nisā`ihinna au mā malakat aimānuhunna awittābi'īna gairi ulil-irbati minar-rijāli awiṭ-ṭiflillażīna lam yaẓ-harụ 'alā 'aurātin-nisā`i wa lā yaḍribna bi`arjulihinna liyu'lama mā yukhfīna min zīnatihinn, wa tụbū ilallāhi jamī'an ayyuhal-mu`minụna la'allakum tufliḥụnArtinya Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu di atas merupakan Surat An-Nur Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan sekumpulan penafsiran dari banyak ulama mengenai isi surat An-Nur ayat 31, antara lain sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan katakanlah kepada wanita-wanita Mukminah, agar mereka menundukkan pandangan mereka terhadap aurat-aurat yang tidak boleh mereka lihat, dan agar memelihara kemaluan mereka dari perkara yang Allah haramkan. Dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan mereka dihadapan kaum lelaki. Akan tetapi, sebaliknya, hendaknya mereka berusaha keras untuk menyembunyikannya, kecuali pakaian luar yang biasa mereka kenakan, bila dalam pakaian itu tidak ada unsur yang membangkitkan fitnah, dan hendaknya mereka menurunkan tutup-tutup kepala mereka pada celah-celah terbuka di bagian atas baju mereka yang ada di bagian dada, dan menutup wajah-wajah mereka, sehingga akan tertutup lebih sempurna. Dan janganlah mereka mempertontonkan perhiasan mereka yang tersembunyi, kecuali pada suami-suami mereka, sebab suami-suami boleh melihat dari tubuh mereka hal-hal yang tidak boleh dilihat orang lain. Sementara sebagian bagian tubuh, seperti wajah, leher, dua tangan dan lengan, boleh dilihat oleh ayah-ayah mereka, ayah-ayah suami mereka, anak-anak mereka, anak-anak suami-suami mereka, saudara-saudara lelaki mereka, anak-anak saudara-saudara lelaki mereka, anak-anak saudara-saudara perempuan mereka, atau perempuan-perempuan yang beragama islam, bukan yang kafir, atau hamba-hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki yang sudah tidak memiliki hasrat dan kebutuhan terhadap wanita, seperti orang-orang dungu yang sekedar mengikuti orang lain untuk makan dan minum semata, atau anak-anak laki-laki yang masih kecil yang belum mengerti tentang aurat-aurat wanita, dan belum ada pada mereka nafsu janganlah mereka menghentak-hentakkan kaki mereka saat berjalan, supaya memperdengarkan suara perhiasan yang tersembunyi seperti gelang kaki dan lainnya. Dan kembalilah kalian wahai kaum Mukminin kepada ketaatan kepada Allah dalam perkara yang Dia memerintahkan kalian untuk itu, berupa sifat-sifat indah dan akhlak-akhlak terpuji ini, dan tinggalkanlah segala yang menjadi kebiasaan kaum jahiliyah, berupa perilaku-perilaku dan sifat-sifat rendah, dengan harapan kalian dapat beruntung memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram31. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman agar mereka menahan pandangannya dari melihat hal-hal yang tidak halal bagi mereka berupa aurat, dan agar mereka menjaga kemaluan mereka dengan menjauhi perbuatan keji dan dengan menutup aurat mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kepada laki-laki asing yang bukan mahramnya kecuali yang biasa nampak darinya yang tidak mungkin untuk disembunyikan seperti pakaian. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka agar menutup rambut, kepala, wajah dan leher mereka. Dan janganlah menampakkan perhiasan mereka yang tersembunyi kecuali kepada suami, ayah mereka, ayah suami, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara lelaki mereka, putra-putra saudari mereka, wanita-wanita yang amanah dan terpercaya –baik muslimah atau kafir-, budak-budak yang mereka miliki –baik laki-laki atau wanita-, pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan syahwat terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita lantaran masih kecil. Dan janganlah kaum wanita menghentakkan kakinya dengan tujuan agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan seperti gelang kaki dan semisalnya. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman dari pandangan kalian terhadap yang tidak halal dan maksiat lainnya, supaya kalian beruntung dengan meraih apa yang kalian citakan, dan selamat dari apa yang kalian takuti.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah31. Dan katakanlah juga kepada para wanita yang beriman agar mereka menundukkan pandangan dari apa yang tidak boleh dilihat dan menjaga kemaluan mereka dari apa yang Allah haramkan, dan janganlah mereka menampakkan keindahan mereka kepada para lelaki melainkan yang boleh ditampakkan yaitu pakaian yang nampak. Dan hendaklah mereka menggunakan penutup kepala mereka untuk sekaligus menutupi muka dan lubang pakaian pada bagian leher mereka. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan dan keindahan mereka yang tersembunyi melainkan bagi para suami mereka. Adapun perhiasan yang nampak seperti celak, kalung, anting, dan gelang, selama pada batas wajah dan dua telapak tangan maka boleh ditampakkan di rumah bagi ayah, ayah suami mertua, anak kandung -termasuk di dalamnya cucu dari jalur anak laki-laki atau perempuan, cicit, dan seterusnya- anak suami, saudara laki-laki, anak saudara laki-laki keponakan, anak saudara perempuan, wanita muslimah yang melayani mereka, budak laki-laki yang mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak memiliki syahwat terhadap aurat wanita. Adapun gelang kaki tidak boleh mereka tampakkan, dan mereka dilarang menghentakkan kaki mereka ketika berjalan yang bertujuan agar membunyikan suara gelang kaki yang tertutup di balik pakaian. Wahai orang-orang beriman, dan bertaubatlah kalian semua dari menyelisihi hukum-hukum yang agung ini agar kalian dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Imam at-Thabari meriwayatkan dengan sanad hasan dari Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu Abbas Dalam firman Allah وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Yang dimaksud dengan perhiasan yang biasa nampak darinya adalah wajah, celak mata, heina tangan, dan cincin; perhiasan-perhiasan ini boleh nampak ketika di rumah oleh orang yang bertamu kepadanya. Demikianlah pernyataan Ibnu Abbas, akan tetapi banyak ulama yang menyebutkan perkataan Ibnu Abbas ini secara utuh, sehingga pernyataan Ibnu Abbas tentang maksud dari potongan ayat ini adalah wajah dan dua telapak tangan bukan secara mutlak, namun terikat bahwa wanita itu boleh menampakkan wajah dan dua telapak tangannya saat berada di rumahnya bagi orang yang bertamu kepadanya. Dan hal ini dikuatkan dengan penafsirannya tentang firman Allah يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. al-Ahzab 59. at-Tafsir as-Shahih 4/334. Aisyah berkata, ketika turun ayat ketika turun ayat وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya Maka para wanita Muslimah ketika itu mengambil kain sarung mereka dan memotong bagian bawahnya untuk digunakan sebagai kain kudung. Shahih al-Bukhari 8/347 no. 4759, kitab tafsir surat an-Nur, bab ayat ini.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah31. وَقُل لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصٰرِهِنَّ Katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya Ayat ini sebagai dalil diharamkannya para wanita melihat sesuatu yang dilarang baginya, dan wajib bagi mereka untuk menjaga kemaluan mereka sebagaimana yang telah disebutkan dalam perintah menjaga kemaluan bagi para lelaki. وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya Yang biasa nampak pada mereka adalah pakaian, wajah, dan telapak tangan mereka. Ibnu Abbas dan Qatadah berkata perhiasan mereka yang biasa nampak adalah celak, gelang, henna, cincin, dan lain sebagainya; hal-hal ini dibolehkan bagi wanita untuk memperlihatkannya. Dan menurut Ibnu Umar dan pendapat lain dari Ibnu Abbas yang dimaksud adalah wajah dan kedua telapak tangan. وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya Makna الخمر adalah kain yang dipakai wanita untuk menutupi kepalanya. Sedangkan الجيب adalah lubang dari gamis yang dipakai untuk tempat masuknya kepala. وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّjanganlah menampakkan perhiasannya Yakni perhiasan mereka yang tersembunyi seperti rambut atau dada bagian atas. إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّkecuali kepada suami mereka Yakni suami-suami mereka. أو أبنائهن atau anak-anak mereka Termasuk dari mereka adalah para cucu mereka dan para keturunan mereka, begitu pula bapak dan kakek suami atau kakek dari jalur bapak atau ibu dan para pendahulu mereka; dan para anak suami mereka dan para keturunan mereka, serta anak-anak dari saudara laki-laki dan perempuan; begitu pula paman dari jalur bapak atau ibu juga seperti mahram yang lainnya dalam hal dibolehkannya melihat pada apa yang boleh dilihat oleh para mahram. Dan hukum bagi orang dengan hubungan persusuan sama hukumnya dengan orang yang memiliki hubungan nasab. أَوْ نِسَآئِهِنَّ atau wanita-wanita islam Mereka adalah wanita-wanita yang dikhususkan untuk dibolehkan dalam bergaul dengan mereka untuk memberi bantuan atau bersahabat. Terdapat pendapat mengatakan para wanita kafir tidak masuk dalam ayat ini baik itu para ahli dzimmah atau yang lainnya. Namun menurut madzhab hambali para wanita kafir dibolehkan melihat wanita Muslimah seperti yang dibolehkan bagi para wanita Muslimah lain. أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمٰنُهُنَّatau budak-budak yang mereka miliki Masuk didalamnya budak laki-laki dan perempuan baik itu kafir atau muslim. أَوِ التّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِatau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita Mereka adalah orang yang mengikuti tuan rumah, seperti pembantu, buruh, orang yang dikebiri, atau orang yang kurang akal yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita. أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرٰتِ النِّسَآءِ ۖ atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita Seorang manusia dikatakan sebagai anak kecil jika belum mencapai usia remaja dan belum memiliki syahwat untuk berjima’ serta belum mempedulikan aurat-aurat wanita. وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan Yakni janganlah seorang wanita menghentakkan kakinya ketika berjalan agar suara gelang kakinya dapat terdengar. وَتُوبُوٓا۟ إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman Dalam ayat ini terdapat perintah untuk bertaubat, tidak ada perbedaan pendapat dalam kewajiban bertaubat, dan ini merupakan bagian dari kewajiban-kewajiban agama.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Bukanlah merupakan suatu penyempitan wilayah hidup untuk seorang perempuan yang dijaga ketat oleh syariah dengan membatasi pergaulan mereka, larangan bercampur dengan kaum laki tanpa mahrom. Melainkan hal itu adalah upaya syariat dalam menjaga kemuliaan dan harga diri mereka, dan mewujudkan kebahagiaan yang hakiki bagi mereka; karena dengan menjaga diri dari ikhtilath akan tumbuh kehidupan yang indah dalam hati, dan dengan cara ini pula akan melahirkan hubungan kasih sayang yang erat antara dia dan suaminya serta hubungannya dengan kerabat. 2 . Dari ayat ini diambil suatu qaidah yang penting dalam syari'at yaitu { وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ } "Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan" sebagai dalil qaidah saddu dzari'ah, hal yang dibolehkan dapat membawa kepada perkara yang diharamkan jika tujuannya adalah untuk memamerkan sesuatu yang dimiliki dari perhiasan. 3 . Tadabbur dari ayat { وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ } secara makna kaki dalam ayat ini telah tertutupi, sehingga dilarang adanya pergerakan yang menimbulkan nampaknya sesuatu yang telah tertutupi oleh kain. 4 . Pada penghujung ayat ini Allah berfirman tentang perintah menundukkan pandangan bertaubat dari dosa karenanya, ayat ini bahkan ditujukan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa dosa dalam penglihatan dan kemaluan. 5 . Ayat ini dijutukan kepada Ahli iman dan sebaik-baik makhluk ciptaan Allah agar mereka bertaubat setelah menyatakan keimanannya dan kesabaran serta jihad mereka kepada Allah. Kemudian kemenangan juga dikaitkan dengan taubat, sebagai syarat bahwa kemanangan hanya dapat diperoleh dengan senantiasa bertaubat kepada Allah ta'ala.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah31. Wahai Nabi, Katakanlah juga kepada orang-orang mukmin perempuan “Tahanlah pandangan kalian dan jagalah farji kalian dari sesuatu yang haram. Dua ayat itu menunjukkan pengharaman suatu pandangan. Sebaiknya mereka tidak menampakkan tempat-tempat yang penuh hiasan berupa perhiasan kecil dan sebagainya seperti pakaian yang penuh hiasan, pewarna-pewarna penghias kecuali sesuatu yang sewajarnya dilihat, yaitu pakaian yang hanya menampakkan wajah dan dua telapak tangan, dan sesuatu yang sukar disembunyikan serta sudah sewajarnya ditampakkan seperti cincin, celak dan cat kuku. Sedangkan gelang tangan, gelang kaki, kalung, dan mahkota/bando sesuatu yang diletakkan di atas rambut kepala, maka itu tidak boleh ditampakkan. Sebaiknya mereka juga menutupi kepala, leher, dan sesuatu di atas dada dan bagian Jaib celah di bagian atas baju yang menunjukkan sebagian dada dengan himar sesuatu yang digunakan wanita untuk menutupi kepalanya. Hal ini menunjukkan kewajiban menutup kepala dan dada. Dan sebaiknya mereka tidak menampakkan perhiasan-perhiasan tersembunyi mereka seperti bagian rambut atau yang di atas dada, kecuali untuk suami-suami mereka, bapak-bapak mereka, bapak-bapak suami mereka, anak-anak mereka termasuk cucu-cucu mereka sekalipun mereka baru lahir, bapak-bapak suami dan bapak dari bapak, atau bapak dari ibu sekalipun mereka sudah tua, begitu juga anak-anak suami jika mereka sudah lahir, anak-anak saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi yang masih mahram, pengasuh yang sudah menjadi keluarga, atau wanita muslim yang melayani dan menemani wanita kafir itu termasuk orang asing menurut para ulama, sedangkan mazhab Hanbali memperbolehkan wanita kafir melihat wanita muslim kecuali yang ada di antara pusar dan lutut atau pelayan wanita atau laki-laki yang tidak menginginkan mereka seperti orang yang sudah tua renta, orang yang dikebiri, orang yang bersifat kewanita-wanitaan, dan orang yang agak gila, atau anak kecil yang belum remaja dan belum bisa membedakan antara aurat wanita dan yang lainnya karena masih kecil.” Ath-Thiflu digunakan untuk menunjukkan satu atau sejumlah anak. Para wanita juga sebaiknya tidak menghentakkan kakinya saat berjalan sehingga suara gelang kaki mereka terdengar. Dan seharusnya kalian bertaubat atas pandangan terlarang yang telah kalian lakukan wahai orang-orang mukmin, supaya kalian bisa mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat. Ayat ini diturunkan untuk Asma’ binti Martsad yang menganggap buruk wanita-wanita yang mendatanginya tanpa memakai penutup, menampakkan bagian dada dan sanggul-sanggul dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah kepada para perempuan yang beriman, hendaklah mereka menjaga pandangan mereka} menahan pandangan mereka kepada sesuatu yang tidak diperbolehkan untuk mereka {memelihara kemaluan mereka, dan tidak menampakkan perhiasan mereka} dan tidak menampakkan sesuatupun berupa hiasan bagi orang asing {kecuali yang terlihat} kecuali sesuatu berupa perhiasan yang tampak yang tidak mungkin untuk disembunyikan, seperti menampakkan pakaian {Hendaklah mereka memakai} mengenakan {kain penutup} kain penutup di kepala mereka {ke dada mereka} ke bagian terbuka pakaian mereka di dada mereka {Hendaklah tidak menampakkan perhiasan mereka} dan tidak menampakkan perhiasan yang tersembunyi {kecuali kepada suami mereka} suami mereka {atau ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan, hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan} orang-orang yang tidak menginginkan wanita {atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan} belum mengetahui aurat perempuan dan tidak mengetahui keadaan mereka karena masih kecil {Hendaklah mereka tidak menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan} perhiasan yang mereka sembunyikan seperti gelang kaki yang dipakai di kaki {Bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H31 setelah memerintahkan kaum Mukminin untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka, Allah pun memerintahkan pada para wanita Mukminah dengannya. Allah berfirman, “katakanlah kepada wanita yang beriman,’ hendaklah mereka menahan pandangannya,’” dari melihat aurat-aurat dan lelaki dengan penuh syahwat dan pandangan lain yang terlarang. “dan menjaga kemaluannya,” dari kesempatan untuk dapat menyetubuhinya, menyentuh dan melihat yang diharamkan kepadanya. “dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,” seperti pakaian yang indah, perhiasan-perhiasan dan seluruh tubuhnya termasuk dalam pengertian perhiasan zinah. Manakala baju luar harus mereka kenakan, maka Allah berfirman, ”kecuali yang biasa Nampak darinya,” baju luar yang biasa dipakai, selama tidak memicu munculnya fitnah. “dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,” demikian ini agar lebih sempurna dalam menutupi. Ini menunjukkan bahwa perhiasan yang haram untuk ditampakkan adalah mencakup seluruh tubuh wanita sebagaimana yang telah kami katakan sebelumnya. Kemudian Allah mengulang kembali larangan menampakkan perhiasan, guna mengecualikan sebagiannya. firman Allah, “keculai pada suami mereka,” terhadap para suami mereka “atau ayah, mereka atau ayah suami mereka,” yang mencakup bapa itu sendiri, kakek dan seterusnya “atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka,” termasuk anak laki-lakinya atau anak-anak suaminya dan seterusnya dari keturunan mereka “ atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka,” saudara kandung, atau saudara seayah atau seibu, “atau putra-putra saudari perempun mereka, atau wanita-wanita mereka,” maksudnya boleh bagi para wanita untuk melihat kepada wanita yang lain seacara mutlak. Dimungkinkan juga idhafah penyandaran wanita mereka’ menunjukkan pengertian jenis wanita tertentu, yaitu wanita muslimah yang berasal dari jenis kalian. Di dalamnya, terdapat dalil bagi ulama yang bedrpendapat; Sesungguhnyaaurat seorang musliman tidak boleh dilihat oleh wanita dzimmiyyah non muslim “atau budak-budak yang mereka miliki,” sehingga dibolehkan bagi budak lelaki bila seluruh jiwanya milik seorang wanita, untuk melihat pada tuan wanitanya selama wanita tersebut memilikinya secara keseluruhan. Namun, bila kepemilikannya hilang atau sebagiannya saja, maka dia tidak di perbolehkan untuk melihatnya. “atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita,” maksudnya [atau] orang-orang yang mengikuti kalian, bergantung pada kalian, baik dari kaum lelaki yang tidak mempunyai gejolak nafsu terhadap syahwat ini, semisal orang gila yang tidak sadar dengan apa yang terjadi, atau lelaki yang impoten yang sudah tidak mempunyai birahi lagi, baik pada kemaluan ataupun hatinya, semua jenis lelaki ini tidak dilarang untuk dilihat. “atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita,” maksudnya, anak-anak, yang belum memasuki usia tamyiz kurang dari tujuh tahunan, mereka boleh melihat para wanita. Allah mengemukakan illatnya bahwa mereka “belum mengerti tentang aurat wanita” maksudnya belum mengerti aurat wanita,dan belum muncul nafsu syahwat pada mereka. Jadi, ini menunjukkan bahwa seorang wanita harus menutup auratnya dari pandangan seorang anak yang sudah memasuki usia tamyiz, karena ia telah memahami aurat wanita. “dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan,” maksudnya janganlah menghentakkan kaki mereka ketanah agar perhiasan-perhiasan yang ada di kaki mereka bersuara semisal gelang kaki dan sejenisnya, hingga diketahui perhiasannya disebabkannya sehingga menjadi media menuju fitnah. Dapat dipetik dari ayat ini, dan ayat lain yang serupa, kaidah sad al-wasa’il keharusan menutup akses kepada kejelekan. Sesungguhnya sebuah perkara yang mubah, akan tetapi dapat menghantarkan kepada perbuatan haram atau ditakutkan akan terjadi perbuatan yang dilarang, maka perkara tersebut terlarang. Menghentakkan kaki ketanah, pada asalnya boleh, namun lantaran ia menjadi jalan tersibaknya perhiasan, maka ia dilarang. Usai memerintahkan sekumpulan perintah yang baik dan mewasiatkan wasiat-wasiat yang indah, sudah tentu akan terjadi kelalian dalam pelaksanaannya dari seorang MUkmin dalam masalah itu, maka Allah memerintahkan mereka untuk bertaubat. Allah berfirman, “dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang beriman,” [karena seorang mukmin, keimanannya mengajak kepada taubat]. Kemudian Allah mengaitkan kebahagiaan dengannya. Allah berfirman, “supaya kamu beruntung,” sehingga tidak ada jalan menuju keberuntungan kecuali dengan bertaaubat, yaitu kembali dari hal-hal yang dibenci oleh Allah, baik lahir atau yang batin menuju perkara-perkara yang Dia cintai, baik secara lahir maupun batin. Keterangan ini menandakan bahwa setiap Mukmin membutuhkan taubat, lantaran Allah telah mengarahkan pembicaraan pada seluruh kaum Mukiminin. Dalam ayat ini juga termuat anjuran untuk berbuat ikhlas dalam bertaubat pada FirmanNya, “maka bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,” maksudnya bukan untuk tujuan selian wajahNya, berupa keselamatan dari gangguan-gangguan keduniaan, riya, sum’ah, atau orientasi-orientasi rusak lain.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, An-Nur ayat 31 Setelah Allah memerintahkan kaum mukmin menjaga pandangan dan kemaluan, maka Dia memerintahkan kaum mukminat menjaga pula pandangan dan kemaluannya. Dari yang haram dilihat, seperti memandang laki-laki dengan syahwat. Dari yang haram. Menurut Syaikh As Sa’diy, seperti pakaian yang indah, perhiasan dan semua badan. Ulama memiliki beberapa penafsiran tentang ayat “kecuali yang biasa terlihat”, sbb - Ada yang menafsirkan “kecuali perhiasan yang tampak tanpa disengaja” - Ada juga yang menafsirkan bahwa perhiasan yang tampak itu adalah pakaian. - Ada juga yang menafsirkan perhiasan yang biasa tampak itu adalah celak, cincin, pacar di jari tangan dsb., yakni yang tidak mungkin ditutupi. - Ada pula yang menafsirkan dengan, muka dan telapak tangannya jika tidak dikhawatirkan fitnah menurut salah satu di antara dua pendapat ulama, sedangkan menurut pendapat yang lain, bahwa muka haram dibuka karena ia tempat fitnah. Sehingga menutupi kepala, leher dan dada. Yang tersembunyi, yaitu selain muka dan telapak tangan. Dan seterusnya ke atas. Dan seterusnya ke bawah. Sekandung, sebapak atau seibu. Ini semua adalah mahram wanita, boleh bagi wanita menampakkan perhiasannya, akan tetapi tanpa bertabarruj. Mahram bagi wanita adalah laki-laki yang boleh memandangnya, berduaan dan bepergian bersamanya. Tidak disebutkan paman dari pihak bapak amm juga dari pihak ibu khaal karena bila wanita terbuka di hadapan mereka dikhawatirkan mereka mensifatinya kepada anak-anaknya. Namun jumhur ulama berpendapat bahwa paman baik dari pihak ayah maupun ibu termasuk mahram seperti mahram lainnya meskipun tidak disebutkan pada ayat di atas. Termasuk juga mahram dari sepersusuan. Al Qurthubiy berkata, “Tingkatan para mahram berbeda-beda satu sama lain ditinjau dari segi pribadi secara manusiawi. Tidak diragukan lagi, keterbukaan seorang wanita di hadapan bapak dan saudara laki-lakinya lebih terjamin atau terpelihara daripada keterbukaannya di hadapan anak suami anak tiri. Karena itu batas aurat yang boleh terbuka di hadapan masing-masing mahram berbeda-beda pula.”Ada yang berpendapat bahwa mahram boleh melihat anggota-anggota tubuh wanita yang biasa tampak seperti anggota tubuh yang dibasuh ketika berwudhu’.Madzhab Maliki berpendapat bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahram adalah sekujur tubuhnya kecuali muka dan ujung-ujung anggota tubuh seperti kepala, kuduk, dua tangan dan dua kaki. Adapun madzhab Hanbali, mereka berpendapat bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahram adalah sekujur tubuhnya kecuali muka, kuduk, kepala, dua tangan, kaki dan betis. Namun perlu diingat bahwa kebolehan melihat bagi mahram adalah bukan untuk bersenang-senang dan memuaskan nafsu. Sedangkan kepada suami maka tidak ada batasan aurat sama sekali, baik suami maupun isteri boleh melihat seluruh tubuh pasangannya. ulama tidak berbeda pendapat tentang aurat wanita di hadapan sesama wanita, yakni tidak haram bagi wanita muslimah tubuhnya terbuka di hadapan sesamanya kecuali bagian antara pusat dan lutut. Wanita di ayat tersebut adalah wanita muslimah, adapun wanita kafir tidak termasuk, karena mereka tidak memiliki aturan haramnya mensifati wanita kepada laki-laki mereka. Sedangkan wanita muslimah mengetahui bahwa mensifati wanita muslimah lain ke laki-laki adalah haram. Oleh karena itu, budak apabila seluruh dirinya adalah milik seorang wanita, maka ia boleh melihat tuan putrinya itu selama tuan putrinya memiliki dirinya semua, jika kepemilikan hilang atau hanya sebagian saja, maka tidak boleh dilihat, demikian menurut Syaikh As Sa’diy. Di mana ia tidak berhasrat kepada wanita baik di hatinya maupun di farjinya, disebabkan cacat akal atau fisik seperti karena tua, banci maupun impotensi lemah syahwat Adapun jika anak-anak itu sudah mendekati baligh, di mana ia sudah bisa membedakan antara wanita jelek dengan wanita cantik, maka hendaklah wanita tidak terbuka di hadapannya. Ke tanah atau lantai. Seperti gelang-gelang kaki. Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan perintah-perintah yang bijaksana ini, dan sudah pasti seorang mukmin memiliki kekurangan sehingga tidak dapat melaksanakannya secara maksimal, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan mereka bertobat. Dari melihat sesuatu yang diharamkan dan dari dosa-dosa lainnya. Oleh karena itu, tidak ada cara lain agar seseorang dapat beruntung kecuali dengan tobat. Ayat ini menunjukkan bahwa setiap mukmin butuh bertobat, karena firman-Nya ini tertuju kepada semua mukmin, demikian pula terdapat anjuran agar ikhlas dalam bertobat, bukan karena riya’, sum’ah dan maksud-maksud duniawi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nur Ayat 31Dan katakanlah pula, wahai nabi Muhammad, kepada para perempuan yang beriman dengan mantap, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya dari yang haram, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa terlihat darinya menurut kebiasaan dan sulit untuk mereka sembunyikan, seperti baju luar, wajah, dan telapak tangan. Dan hendaklah mereka menutupkan jilbab atau kain kerudung ke kepala, leher, dan dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya atau auratnya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami me-reka, termasuk cucu, cicit, dan seterusnya, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan mereka sesama muslim, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki tua yang tidak lagi mempunyai keinginan dan syahwat kepada perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman dari segala dosa, khususnya pandangan terlarang, agar kamu beruntung dan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. 32. Setelah uraian tersebut, datanglah perintah untuk menikah sebagai salah satu cara memelihara kesucian nasab. Dan nikahkanlah, yaitu bantulah supaya bisa menikah, orang-orang yang masih membujang di antara kamu agar mereka dapat hidup tenang dan terhindar dari zina serta perbuatan haram lainnya, dan bantulah juga orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah mahaluas pemberian-Nya; tidak akan berkurang khazanah-Nya seberapa banyak pun dia memberi hamba-Nya keka-yaan, lagi maha dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beraneka penjelasan dari kalangan mufassirun terhadap makna dan arti surat An-Nur ayat 31 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah untuk kita semua. Sokonglah dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan . 281 460 191 214 311 244 70 3

tajwid surat an nur ayat 31