ungkapan tradisional memiliki empat fungsi, yakni (1) sebagai cerminan dalam. berperilaku atau sistem proyeksi, (2) sebagai alat pengesahan pranata dan lembaga. kebudayaan, yaitu sebagai ketentuan dalam melaksanakan tatanan dalam. masyarakat, (3) sebagai alat pendidikan anak, yaitu sebagai media pembentukan.

Bidal dibuat sebagai perbandingan, persamaan, perumpamaan, sebagai pernyataan, untuk mengekspresikan pikiran atau perasaan pencipta. Berikut ini contoh bidal dalam bahasa Lampung yang paling populer: Contoh : Mak pelok kik lemoh, mak putus kik kendogh. Artinya : tidak patah jika lemah, tidak putus jika kendur.

Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi dan Contoh Pantun/Segata/Adi-Adi Dalam Bahasa Lampung Beserta Artinya Lengkap. Segata yaitu salah satu sastra Lampung yang berbentuk puisi/pantun yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris, dan bersajak akhir ab-ab. Ciri-ciri/karakteristik lain dari pantun Sagata ini adalah dua baris pertama merupakan sampiran yang
pendukung sastra Lampung dan sastra Indonesia. Selain itu, di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa Lampung berfungsi sebagai (1) pendukung bahasa Indonesia dan (2) salah satu sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia. Bahasa Lampung terdiri atas dua dialek, yakni dialek O dan dialek A (Van der Tuuk membedakan atas
Pepaccur berfungsi sebagai media penyampaian pesan atau nasihat untuk kedua mempelai dalam upacara pesta pernikahan dan sebagai media untuk melestarikan bahasa dan sastra Lampung. Secara umum, pesan atau nasihat itu berkenaan dengan kehidupan berumah tangga, bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama. Cici-ciri pepaccur. a.
. 48 425 382 297 290 153 282 33

contoh bidal dalam bahasa lampung