Mewujudkanoptimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya alam melalui identifikasi dan inventarisasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai potensi dalam pembangunan nasional. Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat mengenai potensi sumber daya alam di daerahnya dan mendorong terwujudnya tanggung jawab sosial untuk
1. Abstrak Sebuah kawasan baik dalam lingkup kota, pinggiran kota maupun desa, banyak menyimpan potensi lokal dan kekayaan alam yang dapat dikembangkan guna mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Salah satunya terdapat di desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Dengan kondisi tapaknya berada di wilayah pesisir utara Pulau Jawa, dimana sebagian besar areanya berupa tambak ikan. Hal ini mempengaruhi tata kehidupan masyarakat serta kondisi sosial ekonominya. Banyaknya nelayan maupun petani tambak, serta melimpahnya hasil tambak berupa ikan bandeng dan hasil laut lainnya, maka berpengaruh terhadap berkembangnya sarana wisatanya. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat kolam-kolam pemancingan ikan, dan tumbuhnya warung-warung kuliner dengan menu utama ikan bandeng bakar yang menjadi ikon bagi desa Kalanganyar. Begitu pula dengan tata kehidupan masyarakat yang taat menjalankan tradisi keislaman tercermin dalam kehidupan seharihari, berpeluang untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata yang khas, misalnya musik patrol, rebana dan qasidah. Demikian pula dengan keberadaan tapak, dimana sebagian besar berada di tepian laut, dengan panorama alamnya yang khas dapat diselaraskan dengan mengembangkan konsep rancangan Arsitektur Pesisir pada penyelesaian bangunan-bangunannya, serta mengembangkan konsep fasilitas wisata air lainnya, seperti mendayung, dan susur sungai pada hutan bakau. Diharapkan kegiatan ini akan dapat mendukung terciptanya sebuah desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kekayaan dan potensi kawasan Kalangnyar, karenanya digunakan metode eksploratif dan diskriptif, yakni mengeksplorasi seluruh potensi yang ada diuraikan secara diskriptif, selanjutnya dilakukan analisa menggunakan teknik pembacaan sinkronik dan diakronik untuk diperoleh hasil yang dijabarkan secara kualitatif, sehingga akan dapat diwujudkan upaya untuk mewujudkan kawasan Kalanganyar menjadi sebuah desa wisata. Kata-kunci desa, kalanganyar, lokal, potensi, wisata, Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412 - 6982 e-ISSN 2443-3977 Volume XVIII Nomor 1 November 2020 E-mail 1 Pengembangan Potensi Wilayah Sidoarjo pada Sektor Pariwisata Fitria Widiyani Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang No. 18, kec. Gayungan, Surabaya 1. Abstrak Sebuah kawasan baik dalam lingkup kota, pinggiran kota maupun desa, banyak menyimpan potensi lokal dan kekayaan alam yang dapat dikembangkan guna mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Salah satunya terdapat di desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Dengan kondisi tapaknya berada di wilayah pesisir utara Pulau Jawa, dimana sebagian besar areanya berupa tambak ikan. Hal ini mempengaruhi tata kehidupan masyarakat serta kondisi sosial ekonominya. Banyaknya nelayan maupun petani tambak, serta melimpahnya hasil tambak berupa ikan bandeng dan hasil laut lainnya, maka berpengaruh terhadap berkembangnya sarana wisatanya. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat kolam-kolam pemancingan ikan, dan tumbuhnya warung-warung kuliner dengan menu utama ikan bandeng bakar yang menjadi ikon bagi desa Kalanganyar. Begitu pula dengan tata kehidupan masyarakat yang taat menjalankan tradisi keislaman tercermin dalam kehidupan seharihari, berpeluang untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata yang khas, misalnya musik patrol, rebana dan qasidah. Demikian pula dengan keberadaan tapak, dimana sebagian besar berada di tepian laut, dengan panorama alamnya yang khas dapat diselaraskan dengan mengembangkan konsep rancangan Arsitektur Pesisir pada penyelesaian bangunan-bangunannya, serta mengembangkan konsep fasilitas wisata air lainnya, seperti mendayung, dan susur sungai pada hutan bakau. Diharapkan kegiatan ini akan dapat mendukung terciptanya sebuah desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kekayaan dan potensi kawasan Kalangnyar, karenanya digunakan metode eksploratif dan diskriptif, yakni mengeksplorasi seluruh potensi yang ada diuraikan secara diskriptif, selanjutnya dilakukan analisa menggunakan teknik pembacaan sinkronik dan diakronik untuk diperoleh hasil yang dijabarkan secara kualitatif, sehingga akan dapat diwujudkan upaya untuk mewujudkan kawasan Kalanganyar menjadi sebuah desa wisata. Kata-kunci desa, kalanganyar, lokal, potensi, wisata, JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412 - 6982 e-ISSN 2443-3977 Volume XVIII Nomor 1 November 2020 E-mail 2 A. PENDAHULUAN Kabupaten Sidoarjo sebagai sub sistem atau bagian dari ibukota provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat karena adanya berbagai potensi yang ada di wilayahnya, seperti industri, perdagangan, serta perikanan yang menjadi potensi unggulan Cahyono, 2012. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019, pengembangan wilayah Kabupaten Sidoarjo diperuntukkan pada sektor perikanan budidaya yang dikemas dalam sebuah sistem minapolitan. Minapolitan merupakan konsep pengembangan ekonomi suatu daerah dengan menggunakan sektor perikanan sebagai basis perekonomian dengan komoditas unggulan daerah masing-masing, dan konsep ini sesuai untuk diterapkan sebagai strategi pengembangan daerah pesisir di Indonesia. Kawasan pesisir merupakan daerah pantai atau tepi laut, dimana merupakan kawasan yang dinamis dan unik sebagai bagian dari suatu kota. Kawasan ini banyak terletak pada area selatan dan utara pantai Jawa, salah satunya adalah Desa Kalanganyar, di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Dengan luas wilayah ± 13,5 Ha dan 2/3 dari luas tersebut adalah lahan pertambakan, dimana masyarakatnya mengandalkan aktifitas pertambakan pasang surut air laut sebagai mata pencaharian. Potensi bahari ini cukup menjanjikan, selain pemandangan visual khas pesisir dan juga terdapat sentra produksi bandeng yang semakin pesat. Didukung potensi alam dan budaya yang begitu rupa, hal ini dapat menjadi daya tarik wisata bagi Desa Kalanganyar sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Sedangkan menurut Soetarso dan Mulyadin 2001 dalam Pariwisata Inti Rakyat, menyebutkan bahwa desa wisata adalah suatu kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan. Desa-desa yang bisa dikembangkan dalam program desa wisata akan memberikan contoh yang baik bagi desa lainnya. Memberikan contoh yang baik bagi desa lainnya. Merujuk kepada kriteria desa wisata Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, 2010, bahwa desa Kalanganyar saat ini mempunyai potensi utama berupa produksi ikan bandeng serta wisata tambak dan kolam pemancingan ikan. Namun aspek wisata lainnya di Desa Kalanganyar masih sangat rendah. Hal ini terlihat dengan belum adanya sarana yang dapat mendukung kemajuan potensi wisata pada kawasan atau wilayahnya. Banyak sarana fisik yang belum didirikan dan ditata pada area desa ini, meliputi sarana parkir kendaraan wisatawan, penataan pasar ikan, tambak dan sebagainya. Beberapa kawasan terlihat kumuh dan tidak terawat, limbah ikan mengganggu visual maupun kualitas hidup masyarakatnya. Dari uraian kondisi ini, maka penelitian ini bertujuan untuk a. Mengidentifikasi aspek non-fisik, yaitu nilai-nilai sosio-kultural yang dimiliki masyarakat sehingga mampu meningkatkan kualitas fisik kawasan yang mewadahi aspek–aspek infrastruktur pada kawasan desa wisata pesisir b. Melakukan pemetaan potensi fisik kawasan melalui mapping proses pembentukan dan perkembangan kawasan desa terkait, sehingga dapat meningkatkan kualitas non fisik kawasan berdasarkan kebutuhan masyarakat dalam memanfaatkan potensi desanya. c. Memberikan arahan tatanan ruang Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah 3 kawasan dan tampilan bangunan agar dapat membentuk kesan visual-spasial kawasan yang baik dan meningkatkan vitalitas daerahnya. Dengan pengelolaan dan pemanfaatan potensi alam dan budaya yang kuat, akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Guna memberikan manfaat yang optimal, khususnya bagi masyarakat di lingkungan Desa Kalanganyar, dibutuhkan konsep perancangan dan penataan kawasan desa wisata yang terintegrasi dengan baik, sekaligus memunculkan ciri arsitektur pesisirnya sebagai kearifan lokal B. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah exploratif dan diskriptif, yakni metoda penelitian dengan mengeksplorasi potensi fisik dan non fisik, yang dituangkan dalam uraian diskriptif Faqih, 2007. Dari data yang diperoleh, selanjutnya dianalisa dengan menggunakan metode pembacaan secara sinkronik maupun diakronik, sehingga diperoleh gambaran secara kualitatif potensi fisik dan non fisik sosiol kemasyarakatan yang dapat dikembangkan dalam mendukung terciptanya desa wisata Kalanganyar. Metode Pengumpulan Data Secara keseluruhan, metode pengumpulan data yang dilakukan di kawasan Desa Kalanganyar, Sidoarjo adalah 1. Melakukan observasi lapangan terhadap kondisi fisik, sarana dan prasarana pendukung wisata yang terdapat di kawasan Kalanganyar 2. Melakukan wawancara dengan aparatur pemerintah kepala desa dan jajarannya serta masyarakat desa, pengunjung dan pengelola fasilitas wisata yang ada, terkait pengambilan data primer maupun sekunder, seperti struktur sosial ekonomi masyarakat, karakteristik sosial budaya, dan lain sebagainya yang menjadi potensi kawasan aspek non-fisik C. HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Non Fisik Kondisi Sosial Demografi Penduduk desa Kalanganyar berjumlah kurang lebih 5437 orang, yang terdiri dari 1657 Kepala Keluarga KK dengan komposisi penduduk dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 2661 orang dan jenis kelamin perempuan berjumlah 2776 orang. Tabel 1. Jumlah penduduk menurut kelompok usia 1. kelompok pendidikan sekolah 2. kelompok tenaga kerja produktif Sumber Monografi Desa Kalanganyar 2015 4 Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah Sidoarjo pada sektor pariwisata Dari tabel kependudukan tersebut, terbaca bahwa masyarakat desa Kalanganyar mempunyai banyak warga yang termasuk dalam kelompok Produktif. Hal ini merupakan aset sumber daya manusia SDM yang dapat dikembangkan sebagai potensi. Gambar 1 hasil laut melimpah Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Mengacu dari monografi Desa Kalanganyar 2015, bahwa sebagian besar penduduk desa Kalanganyar mempunyai mata pencaharian sebagai Petani Tambak, mengingat sebagian besar wilayah Kalanganyar adalah Tambak, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Sumber Monografi Desa Kalanganyar 2015 Selain sebagai petani tambak, masyarakat desa Kalanganyar juga banyak berprofesi sebagai karyawan swasta. Disamping itu banyaknya pedagang/ wirausaha yang ada, didominasi dengan bidang usaha dalam lingkup Pertambakan dan Perikanan, seperti Pengusaha Kolam Pemancingan Ikan, Pengusaha Kuliner/ Warung Makan dengan menu utama hasil laut/ tambak, seperti Bermacam-macam Ikan, Kepiting, Kerang, Udang, Cumi Seafood, Bandeng Bakar, Bandeng Cabut Duri,dan hasil olahan laut lainnya, seperti Kerupuk Ikan, Petis dan Terasi. Dengan kekhasan menu inilah, yang akhirnya banyak dikenal oleh masyarakat, tidak hanya desa Kalanganyar namun meluas sampai di luar wilayah sekitarnya. Aspek Fisik Kondisi Sarana/ Fasilitas Fasilitas Sosial Kemasyarakatan Desa Kalanganyar dengan luas lahan kurang lebih 2923 Ha, dihuni oleh penduduk dengan jumlah 5437 orang, terdiri dari 1731 KK Kepala Keluarga, terdapat dalam 5 RW Rukun Warga dan 23 RT Rukun Tetangga. Dari hasil observasi lapangan, terdapat adanya beberapa balai pertemuan, setingkat RW yang dimanfaatkan oleh warga masyarakat setempat sebagai sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi. Untuk mewadahi aktifitas pertemuan masyarakat setingkat RT, biasanya warga menggunakan salah satu rumah penduduk sebagai tempat berkumpul. Fasilitas Keagamaan Keberadaan fasilitas Masjid dan Mushollah, banyak dijumpai di seluruh pelosok desa Kalanganyar, karena hampir seluruh warganya mayoritas beragama Islam. Dari data Monografi desa Kalanganyar 2015, disebutkan bahwa terdapat 1 Masjid dan 19 Mushollah. Hal ini Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah 5 menunjukkan bahwa hampir di setiap lingkungan RT terdapat adanya fasilitas peribadatan bagi umat Islam. Keberadaan bangunan masjid utama berdekatan dengan kantor Balai Desa, dan dihubungkan dengan ruang terbuka yang berupa plasa. Disinilah aktifitas utama sosial kemasyarakatan terjalin, terutama pada saat adanya perayaan hari besar keagamaan, seluruh warga akan berkumpul dan merayakan secara bersama-sama. Fasilitas Perdagangan Banyaknya keberadaan tambak yang mendominasi hampir sebagian besar wilayah desa Kalanganyar, menunjukkan tingginya aktifitas perdagangan, khususnya jual beli ikan yang merupakan hasil dari tambak. Hal ini ditandai dengan adanya fasilitas Pasar Ikan yang terdapat di sekitar desa Kalanganyar, yang sekaligus berfungsi sebagai Pasar Wisata, dengan luas ± 0,0627 Ha. Disamping adanya pasar ikan, banyak pula warga yang membuka usaha dengan berjualan ikan segar, membuka kios/toko yang menjual produk ikan olahan, seperti otak-otak bandeng, bandeng presto, bandeng cabut duri, krupuk ikan, terasi dan petis, serta warung warung makan/ kuliner dengan menu utama bandeng bakar. Hal ini dapat memberikan nuansa yang khas bagi desa Kalanganyar. Fasilitas Pendidikan Fasilitas Pendidikan yang terdapat di lingkungan desa Kalanganyar, cukup beragam jenisnya, mulai dari tingkatan pra-sekolah sampai dengan pendidikan tingkat atas. Dan mayoritas fasilitas pendidikan berlandaskan syariat islam yang menandakan bahwa masyarakat lebih dominan beragama islam Fasilitas Kesehatan Salah satu aspek penting dalam mendukung kegiatan warga masyarakat desa Kalanganyar adalah tersedianya fasilitas kesehatan, yang tersedia dalam bentuk Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Pembantu, berjumlah 1 satu buah dan 5 lima buah Posyandu Pos Pelayanan Terpadu yang lebih dikhususkan untuk melayani bayi dan balita. Selain itu ada beberapa tempat pelayanan kesehatan yang dibuka secara perorangan berupa praktek Dokter Umum, maupun Pelayanan Bidan untuk ibu-ibu hamil dan melahirkan. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi/Wisata Kegiatan rekreasi yang paling banyak terdapat di kawasan desa Kalanganyar adalah berupa kolam pemancingan ikan. Kolam Pemancingan yang besar terdapat 6 enam buah, selebihnya adalah berukuran sedang dengan jumlah cukup banyak. Keberadaan kolam pemancingan ikan dimiliki oleh warga secara perorangan dan banyak dikunjungi oleh warga masyarakat dari luar desa Kalanganyar. Berkembangnya bisnis usaha kuliner yang berupa warung makan dengan menu yang khas, dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang dan berwisata kuliner. Sehingga keberadaan warung-warung makan yang ada, dapat menunjang aspek kepariwisataan. Banyaknya warung-warung makan dengan menu yang khas bandeng bakar, perlu didukung dengan kelengkapan fasilitas lainnya, parkir yang memadai. Untuk mengembangkan fasilitas wisata air, tempat rekreasi waterboom, kolam renang maupun sepeda air. Gambar 2 wisata pemancingan Penataan Spasial Kawasan Mengacu pada tata ruang kawasan desa Kalanganyar, terdiri dari sebagian kecil area permukiman, dan sebagian besar merupakan area pertambakan. 6 Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah Sidoarjo pada sektor pariwisata Keberadaan fasilitas/sarana perdagangan dan pemerintahan menjadi bagian didalam kawasan permukiman. Area pertambakan merupakan transisi antara area permukiman dan tepian laut, yang terdapat pula beberapa sungai yang bermuara ke laut. Namun jika melihat potensi dan kondisi geografis yang ada pada kawasan desa Kalanganyar, banyak memberikan kesan estetika visual yang khas dengan pemandangan alamnya. Sehingga untuk menikmati panorama alam dapat ditunjang dengan kegiatan Susur Sungai dengan bersampan/ berperahu sepanjang sungai, pantai dan hutan bakau dapat dikembangkan sebagai kegiatan wisata sekaligus olahraga. Arsitektur Pesisir Meskipun sebagian besar kawasan Kalanganyar didominasi dengan kawasan pesisir dan pertambakan, namun belum banyak tercermin ciri arsitektur pesisir pada bangunannya. Hal ini dikarenakan bangunan hunian menempati area daratan yang agak jauh dari tepian laut. Namun pada area pertambakan ada beberapa bangunan gazebo maupun warung-warung makan yang menggunakan pola dan tampilan arsitektur lokal, yakni bangunan semi permanen dengan bentuk atap pelana, dan sosoran atap yang panjang, sehingga memberikan pernaungan. Dalam perkembangannya nanti, dapat diterapkan pola dan langgam arsitektur pesisir pada bangunannya, sehingga akan memberikan visual estetika yang khas, sebagai daerah wisata. D. KESIMPULAN Dari hasil telaah eksplorasi terhadap potensi-potensi yang dimiliki oleh kawasan kalanganyar, untuk dapat diwujudkan sebagai desa wisata, terdapat pula hambatan atau kendala yang perlu diminimalisasi dampak-dampak negatifnya, yaitu 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, baik terhadap sistem pembuangan sampah padat maupun pembuangan limbah cair buangan dari rumah atau home industry, yang cenderung dibuang ke sungai, sehingga terjadi penyumbatan dan polusi air sungai. Karena salah satu aspek keberhasilan sebuah desa wisata tercermin dari kebersihan lingkungan sekitarnya. 2. Perlu diantisipasi adanya pendangkalan air sungai yang diakibatkan oleh endapan lumpur. Karena pada saat hujan deras atau air laut pasang, kecenderungan terjadi banjir, sampai menggenangi jalan setapak area pertambakan. Karenanya perlu dilakukan pengerukan secara berkala. Sedangkan dari aspek kesiapan masyarakat dalam menyongsong kedatangan pengunjung yang berwisata ke Kalanganyar adalah penunjukan sikap ramah tamah telah ditunjukkan oleh warga masyarakat hendaknya tetap dipertahankan, guna mendukung kenyamanan wisatawan. DAFTAR PUSTAKA Cullen, Gordon 1975. The Concise Townscape . The Architectural Press. Cambridge University Press. Darjosanjoto, Endang Titi Sunarti. 2006. Penelitian Arsitektur Di Bidang Perumahan Dan Permukiman, Its Press, Surabaya. Duerk, Dona. 2008. Architectural Programing, Van Nostrand Reinhold, New York, Faqih, Muhammad. Kerja Kuliah Metodologi Penelitian Arsitektur. Pascasarjana Arsitektur, ITS Surabaya Ismariandi, Rozy,Dkk. 2010. Konsep Pengembangan Kampung Nelayan Pasar Bengkulu Sebagai Kawasan Wisata. Seminar Nasional Perumahan Permukiman Dalam Pembangunan Kota. Arsitektur ITS Surabaya Mulyandari, Hestin. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta Andi Offset Purnamasari, Irma. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Kecamatan Cibadak Kabupaten Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah 7 Sukabumi. Universitas Diponegoro. Semarang. Soetarso, R. Mohammad Mulyadin, Priasukmana. 2001. Pembangunan Desa Wisata Pelaksanaan Undang – Undang Otonomi Daerah. Spillane, James E. 1994, Ekonomi Pariwisata. Kanisius Yogyakarta Tahir, Mohammad. 2005. Pemanfaatan Ruang Kawasan Tepi Pantai Untuk Rekreasi Dalam Mendukung Kota Tanjungpinang sebagai Waterfront City. Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang. Eva Elviana Prosiding Seminar Archimariture IPLBI 2018 9 Wikrawardana, Andryan. 2009. Membangun Identitas Kota. . diakses pada 03 Pebruari 2018 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Ternakpeliharaan warga korban dari munculnya harimau di Desa Mardinding. Mardinding, 21 Juni 2022. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali muncul.Kali ini si raja hutan menyambangi Desa Mardinding, Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo, daerah yang merupakan lereng Gunung Sinabung bekas pemukiman warga sebelum terjadinya erupsi. PALEMBANG-Kekayaan sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk menunjang dan mempermudah kegiatan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Identifikasilah berbagai sumber daya alam di deerah tempat tinggalmu, kunci jawaban tema 9 kelas 4, halaman 87-88. Tematik 9 Kelas 4 SD/MI Subtema 2 Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia, Pembelajaran 5. Disclaimer Kunci jawaban di bawah hanya sebagai panduan bagi orang tua. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di bawah. Baca juga Buatlah Peta Konsep Manfaat Energi Matahari dengan Mengisi Kolom Berikut, Kunci Jawaban Kelas 4 Baca juga Berilah Contoh Hasil Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui, Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 Halaman 52 Ayo Membaca Halaman 85-87 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kekayaan sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk menunjang dan mempermudah kegiatan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Manfaat kekayaan alam bagi masyarakat dapat dirasakan langsung, misalnya hasil pertanian dan perkebunan. Sayur-sayuran, buah-buahan, padi, merupakan contoh beberapa hasil kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan secara langsung. Ada juga kekayaan alam yang dimanfaatkan secara tidak langsung. Artinya kekayaan alam tersebut haruslah diolah terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Misalnya minyak bumi yang harus diolah terlebih dahulu menjadi minyak tanah, solar, bensin, maupun aspal agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Sumber daya alam yang kita miliki menghasilkan kekayaan alam berupa hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perikanan, hasil hutan, dan hasil tambang. Sumber daya alam tersebut akan bermanfaat apabila kita dapat mengolahnya dengan baik. Setiap kekayaan alam yang kita miliki mempunyai manfaat dan kegunaan masing-masing. Berikut tabel contoh hasil sumber daya alam dan manfaatnya. Tabel Soal Tema 9 Kelas 4 Halaman 86 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Ayo Berdiskusi 87-88 Bersama kelompokmu coba identifikasilah berbagai sumber daya alam dan pemanfaatannya di daerah tempat tinggalmu bisa kota, kabupaten, maupun provinsi tempat tinggalmu. Tuliskan hasilnya pada kolom berikut. Tabel Jawaban Tema 9 Kelas 4 Halaman 87 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Jawab Baca juga Apa yang Dapat Dilakukan Ketika Sumber Energi Digunakan Selama Ini Habis? Kunci Jawaban Kelas 4 Baca juga Contoh Perilaku Bertanggung Jawab Memanfaatkan Sumber Daya Alam, Kunci Jawaban Kelas 4 Adapunpendekatan yang dapat kamu lakukan untuk mengenali lebih jauh pusat-pusat pertumbuhan tersebut sebagai berikut. Konsepnya adalah bahwa setiap daerah memiliki potensi untuk dikembangkan, baik alam maupun manusianya. serta sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut. Untuk mengidentifikasi wilayah pertumbuhan didasarkan pada
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Halo semuanya.....Bagaimana sih cara mengidentifikasi potensi SDA dan SDM yang ada di masyarakat desa dan kota ????Nah, jadi sebelum kita membahas lanjut mengenai identifikasi SDA dan SDM perlu kita mengetahui bahwa Potensi sumber daya alam di Indonesia contohnya seperti hutan,laut, minyak bumi, gas alam, dan batubara maka perlu dilakukan upaya pemanfaatan potensi SDA di Indonesia agar menjadi lebih maju. salah satu contoh sumber daya alam di masyarakat desa adalah di Desa Dolok Saut Muaratolang. Jadi Sumber daya alam SDA merupakan sumber daya alam sebagai unsur-unsur lingkungan alam, meliputi fisik maupun hayati yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia serta meningkatkan kesejahteraan hidup. Jadi dari pengertian tesebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang dimiliki oleh suatu desa. Potensi desa merupakan segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki desa sebagai model dasar yang perlu dikelola dan dikembangkan bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Untuk mengetahui SDA masyarakat desa dan kota kita harus melihat jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk menurut golongan usia, jumlah penduduk tingkat pendidikan dan jumlah penduduk menurut mata pencaharian. Potensi fisik dan non fisik Untuk mengetahui apa-apa saja potensi SDA dan SDM yang ada di masyarakat desa dan kota lebih mudah berikut penulis akan berbagi tips untuk memudahkan para mahasiswa maupun peneliti dalam mengidentifikasi sumber potensi yang ada di desa dan di kota 1. Menemukan masalah yang ada Problem dalam suatu masyarakat desa dan kota 2. Mengidentifikasi sumber permasalahanRoot cause 3. Menciptakan kalimat isu/kalimat permasalahan Problem Statement yang menjelaskan permasalahan yang sudah di identifikasi. Sebagai salah satu contoh identifikasi di Desa Muaratolang, Desa yang memiliki sumber daya alam yang banyak, baik dari penghasilan bertani, bercocok tanam, dan kekayaan alam seperti air terjun, sungai yang bersih dan pemandangan gunung yang menyejukkan. Adapun potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Muaratolang yaitu sebagai berikut kopi. penghasilan Sumber daya alam di Desa Muaratolang ini salah satunya adalah penanaman kopi baik di lahan perkebunan dan lingkungan rumah warga masyarakat. Setiap batang kopi dapat menghasilkan 15 kilogram per tahun. Dengan asumsi petani menanam rata-rata hektar batang kopi dan produktivitas buah dapat mencapai kg per hektar per tahun atau hampir 3 ton biji beras greenbean. Jadi panen dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu dapat menghasilkan 100 kaleng biji kopi dengan harga 30 ribu per liter. PadiPadi merupakan tanaman yang paling terpenting dan salah satu budidaya yang harus di perhatikan menurut Desa Muaratolang. Penanaman padi dilakukan oleh seluruh masyarakat desa secara serenntak dan bersamaan dalam proses pengerjaannya setiap bulan januari dan september. Pengnghasilan panen per ladang rata-rata 200 kaleng per keluarga, dan hasil panen biasanya di simpan dalam gudang untuk simpanan tahun yang akan datang dan sebagian hasil panen di jual untuk membeli pupuk sebagai modal penanaman padi jaheJahe merupakan tumbuhan berbunga yang rimpang, dan juga tanaman tahunan herba yang tumbuh setinggi sekitar satu meter dengan bilah daun sempit. Jadi Desa Muaratolang rata-rata sekitaran 50 KK menanam jahe dengan bibit yang unggul dan menghasilkan panen sekitaran 2 goni per minggu dan penjualan nyasekitaran 30 ribu per kilogram. Dengan adanya penanaman jahe, masyarakat Desa melakukan sistem jamu bersama setiap 1 kali dalam satu masyarakat kota*Potensi masyarakat kotaPotensi desa merupakan segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki desa sebagai model dasar yang perlu dikelola dan dikembangkan bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Untuk mengetahui SDA masyarakat desa dan kota kita harus melihat jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk menurut golongan usia, jumlah penduduk tingkat pendidikan dan jumlah penduduk menurut mata pencaharian. Potensi fisik dan non SDM di desa ini seperti bercocok tanam, bertani, dan beternak. Nah, jadi potensi SDA dan SDM di masyarakat perkotaan dapat dilihat dari permasalahan -permasalahan dan kegiatan masyarakat itu sendiri contoh SDA nya adalah tanaman bunga, SDM nya sebagai pedagang/ dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketika kita ingin mengetahui hasil daripada potensi SDA dan SDM suatu masyarakat baik di desa maupun dikota dapat melalui tahap-tahap observasi dengan melihat langsung ke lapangan apa saja permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat tersebut dan kegiatan-kegiatan ataupun kesibukan apa saja yang sering mereka lakukan. Untuk itu penulis berharap melalui tips tersebut pembaca dapat memahami dan dapat mempraktekkan nya di lapangan sebagai modal dalam meneliti suatu potensi yang ada di masyarakat desa dan ..... Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
semakinbanyaknya tugas yang harus elilaksanakan pemerintah, termasuk kabupaten/ · kota telah membawa kabupaten dan kota akan memiliki be ban tugas bertambah banyak (Pramusinto, A., 2002). Untuk mengurangi beban tersebut pemerintah kabupaten dan kota harus mampu mengoptimalkan pelaksanan pembangunan secara efisien dan efektif dengan memanfaatkan sumber daya keuangan seoara transparan. . TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Sidoarjo yang berada dipesisir pantai memiliki potensi Sumber Daya Alam SDA berupa tambak yang dapat diolah dan dikembangkan untuk menjadi salah sumber pendapatan daerah PAD yang tentunya perlu sokongan pemerintah daerah. Hal ini disampaikan oleh Calon Bupati nomor urut tiga, Kelana Aprilianto saat menghadiri perlombaan mancing yang digelar Masyarakat Peduli Perubahan Sidoarjo MPPS kawasan Kedung Peluk, "Pengembangan Sidoarjo menjadi kota metropolis tentunya juga tidak boleh melupakan kondisi Sidoarjo sebagai kawasan konservasi sehingga pengembangan usaha berlandaskan lingkungan hidup perlu di dukung dan mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah" ujar Calon Bupati yang diusung PDI Perjuangan dan PAN itu. Karena itu jika kelak diamanati untuk duduk di pendopo, dia bersama dengan Dwi Astutik, akan mengangkat pariwisata lokal. Kelana optimis dapat menarik dan membangun pariwisata asli Sidoarjo untuk menjadi PAD sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat. Sementara itu, Sri Wahyuni salah satu warga yang hadir dalam acara lomba mancing berharap Kelana dapat memajukan pariwisata-pariwisata di Sidoarjo. Karena potensi Sumber Daya Alam untuk pengembangan wisata di Sidoarjo yang berbasis tambak pantai bahkan sungai sangat besar. * ** Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
1 Perikanan dan Kelautan. Potensi perikanan di Jakarta banyak ditemui di wilayah pesisir utara Jakarta dan di wilayah Kepulauan seribu. Diantara hasil utamanya adalah ikan konsumsi yang diperoleh dari tangkapan seperti berbagai jenis ikan, cumi, udang, kepiting, dan selainnya.. Jenis ikan lainnya adalah ikan tambak dan ikan air tawar yang dikembangkan di kolam-kolam.
Oleh Hendra Sukmana Dosen Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Wakil Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat JPPR Provinsi Jawa Timur Potensi wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tertentu. Obyek dan daya tarik wisata adalah yang menjadi sasaran perjalanan wisata. Menurut Marrioti adalah benda-benda yang tersedia di alam semesta dan terbentuk dengan alami, hasil ciptaan manusia yang berupa benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan, serta tata cara hidup masyarakat yang berupa kebiasaan yang disebut dengan adat istiadat. Potensi pariwisata adalah segala hal dan keadaan baik yang nyata dan dapat diraba, maupun yang tidak dapat diraba, yang digarap, diatur dan disediakan sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat atau dimanfaatkan atau diwujudkan sebagai kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan atau menentukan bagi usaha dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana, kejadian, benda maupun layanan atau jasa. Damardjati, 2001 Potensi pariwisata adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagi kemampuan dan diperlukan untuk usaha dan pengembangan pepariwisataan baik dalam wisata apapun. Menurut Badudu 1995, potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kemampuan, kesanggupan daya. Kabupaten Sidoarjo merupakan penyangga utama Kota Surabaya. Pentingnya keberadaan Sidoarjo bagi Jawa Timur, juga terbukti dari bergabungnya Sidoarjo dalam Satuan Wilayah Pembangunan SWP Jawa Timur yang dikenal sebagai Gerbangkertasusila. Semacam Jabodetabek nya Jawa Timur. Layaknya sebuah kawasan metropolis, sektor pembangunan dan industri menjadi fokus utama pemerintah di Kota Delta sebutan lain dari Kabupaten Sidoarjo. Hal inilah yang membuat Sidoarjo lebih dikenal sebagai kawasan industri dibandingkan dengan Kota Wisata layaknya Kota Batu. Dari beberapa sektor ekonomi, jasa, dan perikanan merupakan sumber perekonomian utama Sidoarjo. Selain itu, ada pula industri besar, jasa dan industri kecil yang berkembang baik, menjadi sumber kemakmuran masyarakatnya. Di satu sisi, kemajuan pembangunan di bidang industri, tidak dibarengi dengan peningkatan fasilitas wisata yang mencukupi buat pemenuhan kebutuhan masyarakatnya. Hadirnya mal dan beberapa pusat hiburan modern, hanya cocok untuk menjadi hiburan sesaat sepulang beraktifitas kerja. Imbasnya, saat akhir pekan dan saat musim liburan panjang, kebanyakan warga Sidoarjo lebih memilih plesir ke luar daerah seperti Malang Raya dan Kota Wisata Batu. Berbicara potensi wisata Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu kawasan yang padat penduduknya di Jawa Timur yang sebenarnya memiliki potensi wisata yang cukup besar. Letaknya sebagai jalur penghubung Surabaya – Malang menjadikan Sidoarjo sebagai daerah yang sering dilalui penduduk Kota Surabaya untuk mengunjungi destinasi wisata di Malang maupun Kota Wisata Batu. Sidoarjo Sebagai kota penyangga metropolis perlu mengekspose dan menggali lagi potensi wisatanya karena dewasa ini, kebutuhan tempat wisata menjadi bagian penting untuk pemenuhan kebutuhan bagi masyarakatnya. Selama ini penduduk Surabaya dan Sidoarjo setelah beraktifitas di dunia kerja memilih menghabiskan waktu akhir pekannya untuk menginap dan mengunjungi tempat-tempat wisata di Malang dan Kota Wisata Batu. Potensi wisata Kabupaten Sidoarjo sebenarnya cukup besar, Sidoarjo yang terletak di dataran rendah memiliki banyak potensi wisata mulai dari wisata budaya, wisata alam, wisata minapolitan, wisata modern, wisata mode dll. Namun, selama ini pengembangan potensi wisata di Kabupaten Sidoarjo kurang terakomodir pengembangannya. Contohnya, wisata budaya banyak peningggalan kerajaan majapahit yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Sidoarjo diantaranya candi sumur dan candi pari yang merupakan peninggalan kerajaan hindu – budha. Namun, potensi dua candi tersebut agaknya belum terekspose secara masif. Hal ini, di buktikan dengan jumlah kunjungan yang cukup minim kedua candi tersebut. Bila di telisik lebih jauh Kabupaten Sidoarjo punya wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi sebenarnya. Menjauh ke arah utara dari pusat kota Sidoarjo, terdapat dusun terpencil yang bernama Kepetingan. Dusun ini memiliki bentang alam yang unik. Hanya bisa dilalui dengan perahu yang bisa disewa di Desa Sawohan, Kec. Buduran atau Desa Kalanganyar, Kec. Sedati, wisatawan yang berkunjung dapat menikmati wisata menyusuri laut menuju pantai Kepetingan sambil menikmati pemandangan hutan bakau di kanan-kiri jalur perahu. Kumpulan burung bangau yang bertengger dan kicauan burung yang bersahutan semakin menambah keindahan Kepetingan layaknya panorama sungai di pedalaman Kalimantan maupun Amazon. Namun, lagi-lagi bentang alam yang indah di Kepetingan belum disorot penuh oleh pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Kondisi Kabupaten Sidoarjo hari ini, dengan kondisi lahan yang belum padat pengembangan kawasan wilayah timur Sidoarjo adalah hal yang paling masuk akal. Akan dibangunnya Kawasan Industri Sidoarjo KIS di Kecamatan Jabon dan pengenalan pulau Lusi Lumpur Sidoarjo menjadi salah satu indikatornya. Wilayah timur Sidoarjo dengan bentang alamnya yang masih alami menjadi potensi wisata yang baik untuk dikembangkan. Rencana Jalan Lingkar Luar Timur yang menghubungkan antara Kabupaten Pasuruan dengan bandara Juanda, akan memberikan kemudahan aksebilitas. Perlu sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam mewujudkan Sidoarjo menjadi Kota destinasi wisata. Pemerintah perlu “menjual” daya tarik wisata kepada investor swasta agar mau berinvestasi di Sidoarjo untuk mengembangkan wilayah timur Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga harus menyiapkan masyarakatnya agar terbiasa jika nanti wilayahnya menjadi destinasi wisata. Dengan pengembangan segala aspek tersebut bukan tidak mungkin Sidoarjo mempunyai destinasi wisata layaknya Pantai Ancol di Jakarta. Selain pengembangan hal tersebut, Kabupaten Sidoarjo butuh sebuah hal-hal ikonik yang dikonsep festival. Antara lain festival kebudayaan, festival kuline, festival keagamaan dan lain-lain sesuai dengan corak khas Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten bisa menduplikasi kesuksesan Kabupaten Banyuwangi dan Malang dalam hal ini. Kabupaten Banyuwangi beberapa tahun terakhir tingkat kunjungan pariwisatanya meningkat karena banyaknya agenda festival di daerah tersebut. Bahkan kalau dilihat secara seksama pada tahun 2019 ini festival yang diadakan pemerintah Kabupaten Banyuwangi dilaksanakan hampir setiap minggu sekali dan ini menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Banyuwangi selain melihat bentang alamnya. Selain kabupaten Banyuwangi, pemerintah Kabupaten Sidoarjo perlu mencontoh Malang Raya dalam mengadakan festival salah satunya yang gandrung di anak muda yakni festival Malang Tempo Dulu ini salah satu festival yang menarik wisatawan datang ke Malang. Dengan segala potensi keanekaragaman budaya, kuliner dan sejarah Kabupaten Sidoarjo sudah sangat layak untuk dijadikan sebuah agenda festival-festival yang nantinya akan menarik wisatawan datang ke Sidoarjo. Harapannya nanti Sidoarjo nanti memiliki list kunjungan festival yang banyak dan menarik serta kedepan pembangunan Kabupaten Sidoarjo di arahkan terhadap pengembangan potensi wisata di didaerah bagian timur bagian Sidoarjo. Kondisi geografis bagian timur Kabupaten Sidoarjo berbatasan langsung dengan selat Madura. Sebenarnya terdapat potensi garis pantai yang memanjang yang bisa digunakan sebagai tempat alternatif pembangunan wisata di Kabupaten Sidoarjo. Dengan PAD sekitar 4 Triliun rupiah sebenarnya bukan hal yang mustahil bagi Kabupaten Sidoarjo untuk mengembangkan potensi wisatanya kedepan dan menjadikan Kota Delta menjadi lokasi destinasi wisata yang baru selain kawasan Malang raya. Yang paling penting disini, pemerintah dan stakeholder terkait harus bekerja sama dan saling bahu membahu untuk menjadikan Sidoarjo destinasi baru dalam ke- pariwisataan di Provinsi Jawa Timur. ———- *** ———– . 499 56 19 390 289 202 256 324

lakukan identifikasi potensi sumber daya alam yang ada di sidoarjo